Senin, 26 Desember 2011

IV. AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. Definisi Akuntansi
A. Menurut American Accounting Association (AAA)
Accounting is the process of identifiying, measuring and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information. Akuntansi adalah proses pengidentifikaasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang helas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
B. Menurut American Institute of certified public accountants (AICPA)
Accounting is the art of recording, classifiying anad summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in part at leat, of financial character, and interpreting the results there of. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasab yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Kuntansi adalah proses pengidentifikasian/penganalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi.
• Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keptusan bagi pihak yang memerlukan.

2.Fungsi akuntansi

    Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah
ditetapka oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga .
Dari Fungsi – fungsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi berfungsi untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang kemudian diproses menjadi sebuah laporan keuangan yag nantinya digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan .

3.Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan      informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

4.PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.

Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya

5.Pengertian laporan keuangan dan isi laporan keuangan

laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca. Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.
Laporan keuangan berisi tentang :
1 . Posisi harta , utang dan modal
2 . Kinerja suatu  perusahaan
3. Perubahan posisi keuangan

Adapun laporan keuangan menurut PSAK terdapat 5 laporan , yaitu :
1). Neraca
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu seperti pada 31 desember.
Judul suatu neraca terdiri atas
- Nama organisasi atau perusahaan
- Nama laporan
- Tanggal neraca
Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban dan modal. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah passive (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan. Hubungan ini dapat dinyatakana dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + modal


Sekarang marilah kita bahas masing-masing elemen neraca.
a.Aktiva
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut harta perusahaan bisa bermacam-macam. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang dan ada pula yang berbentuk pembayaran dimuka (uang muka) atas jasa tertentu yang akan baru diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi dibayar di muka. Untuk memudahkan pembaca laporan biasanya aktiva dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancer (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan di ikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya).


b.Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun dimasa yang akan datang.
c.Modal
Modal dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atsa aktiva setelah dikurangi kewajiban kepada para kreditur.
2). Laporan Laba Rugi
Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan laba-rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dari bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan menderita rugi. Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan. Isi laporan laba rugi terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: pendapatan, biaya dan laba atau rugi.
Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.
Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atas kurang) antara pendapatan dengan biaya.
3).Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadapa modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, makan modal pemilik menjadi berkurang. Maodal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan pribadi.
Dengan demikian modal pemilik akan bertambah:
- Karena adanya tambahan investasi oleh pemilik
- Karena perusahaan mendapat laba.

Di lain pihak modal pemilik akan berkurang:
- Karena pemilik melakukan pengambilan hartaperusahaan untuk keperluan pribadi (disebtu pengambilan prive).
- Karena perusahaan menderita rugi.
Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Laporan perubahan modal sering disebut sebagai “jembata” antara laporan laba-rugi dengan neraca. Seperti telah ditunjukan di atas, data laba atau rugi yang tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam laporan perubahan modal. Laporan keuangan seperti telah diuraikan di atas berhubungan erat satu sama lain.
4). Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menghubungkan antara 2 neraca dengan laporan laba/rugi periode terakhir yang dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang dihasilkan perusahaan dan untuk apa saja uang kas tersebut telah digunakan.
Dalam laporan arus kas, aktivitas-aktivitas dalam kas dibagi menjadi:
- Arus kas dari aktivitas operasi (Cash Flow From Operating Activity).
- Arus kas dari aktivitas investasi (Cash Flow From Operating Activity).
- Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash Flow From Investing).

6.Bentuk neraca dan laporan laba/rugi

Neraca adalah laporan keunagan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisis keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
A. Komponen Neraca
Aktiva terdiri atas :
• Aktiva
• Investasi
• Aktiva Tetap
• Aktiva Tidak Berwujud
• Aktiva lain-lain
Kewajiban/utang/passiva terdiri atas :
• Kewajiban lancar/jangka pendek
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain
Ekuitas/modal terdiri atas :
• Modal
• Modal saham
• Simpanan pokok
Bentuk – bentuk Neraca :
Secara umum bentuk neraca dapat disusun dalam dua bentuk yaitu:
1 . Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah.
2 . Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.

Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (profit and loss statement) adalah laporan keuangan yang memberikan informasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.

Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

7.Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship)  atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:

   1. Aktiva
   2. Kewajiban
   3. Ekuitas
   4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
   5. Arus kas

Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.


SUMBER : WWW.GOOGLE.COM

III. MANAJEMEN SDM

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

1. Macam-macam sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
    * Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.

    * Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.
Adapun Sumber daya manusia terbagi menurut keahliannya dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Tenaga Kerja Terdidik / Tenaga Ahli / Tenaga Mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.

2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain.

3.  Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

2.Perkembangan sumber daya manusia

SDM sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun demikian, keberadaan MSDM belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen manusia menjadi formal.
Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri.
Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih dahulu daripada di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa, mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya. Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan.
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika  produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian Manajemen SDM

Ruang ingkup pengembangan SDM yaitu
    1. Pengembangan kompetensi   : Pelatihan kompetensi, project management, dsb
   2. Pengembangan Jumlah SDM  : Dilakukan apabila organisasi membutuhkan tenaga kerja untuk  melakukan peningkatan kinerja
   3. Pengembangan organisasi     : Dengan terciptanya unit usaha baru, maka secara organisasi perlu dilakukan penyesuaian struktur organisasi

3.Pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi
a. Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah, tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Wewenang, tanggung jawab dan pertanggung jawaban tersebut dimuka, merupakan motor dan
katalisor, pelaksanaan tugas yang diberikan kepada setiap pelaksana di dalam organisasi.
b.Macam/jenis personalia
Tenaga kerja eklusif
Yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi.
c.Tenaga operatif
Merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap yang debebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan yakni :
- tenaga terampil
- tenaga setengah terampil
- tenaga tidak trampil

d.Sumber tenaga kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumebr berikut :
- dari dalam perusahaan.
- teman-teman para karyawan.
- lembaga pendidikan.
- masyarakat umum.

e.Seleksi tenaga kerja
Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua maslah penting yang harus diatasi lebih dulu, yaitu : penentuan jenis tenaga kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja.
1.penentuan jenis (kualitas) tenaga kerja
yang meliputi penentuan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
-  batas minimun-maksimum usia.
-  Pendidikan minimal yang dimiliki.
-  Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
-  Bidang keahlian yang dimiliki.
-  Keterampilan lain yang dimiliki.
 - Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
 -  penetuan jumlah tenga kerja.

2.Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi dua hal pokok yakni :
 analisa beban kerja yang meliputi :
- peramalan penjualan (sales forecast), penyusutan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenga kerja yang diperlukan untuk membuat barang satu unit barang.
- Analisa tenga kerja untuk menghiung jumlah tenga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
Proses seleksi setelah penentuan jumlah dan persyaratan yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. pengisian formulir atau penyoritan lamaran-lamaran yang masuk.
2. Wawancara pendahuluan.
3. Psycho-test
4. Wawancara lanjutan
5. Pengujian refensi
6. Pengujian kesehatan
7. Masa orientasi

f.Pengembangan karyawan
Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, disamping untuk lebih meningkatkan keterempilan kerja dengan harapan agar :
1. tingkatan produktivitas bertambah.
2. mengurangi tingkat kecelakaan.
3. mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil).
4. meningkatkan gairah kerja.
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan yakni :
1. dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri.
2. dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain.

Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberiakannya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam masalah penguapan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
1. teori pasar
2. teori standard hidup
3. teori kemampuan untuk membayar

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. pasar tenaga kerja
2. tingkatan upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan
3. tingkatan keahlian yang diperlukan
4. situasi laba perusahaan

Peraturan pemerintah
Metode pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
1. upah langsung
2. gaji
3. upah satuan
4. komisi
5. premi shift kerja
6. tunjangan tambahan

Macam-macam bentuk upah
1. Upah insentif
    Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
- Harus menujukkan pengarhan kepada karyawan atsa produktivitas mereka.
- Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif perkayawan secara layak.
- Tambahn upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangakan dengan biaya produksi terendah.

2.Upah insentif
- Full participation paln
full participation paln adalah upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
- Group insentif plan
insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, sepeti :
a. peningkatan produktivitas
b. penurunan biaya tenaga kerja per unit
c. perbaikan kualitasproduk
d. pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan

4.Hubungan Perburuhan
Hubungan Perburuhan adalah hubungan antara unsur – unsur dalam produksi yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah, yang didasarkan pada nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila, inti dari pola hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada tiga asas yang digunakan yaitu :
1.Asas Partner in Production
Dimana buruh dan pengusaha mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan buruh mampu meningkatkan hasil usaha/ produksi. Hal ini tercermin dalam system ci-determination.
2.Asas Partner in Profit
Hasil yang dicapai perusahaan itu seharusnya bukan untuk dinikmati oleh pengusaha saja, tetapi harus dinikmati oleh buruh yang turut serta dalam mencapai hasil produksi tersebut.
3.Asas Partner in Responsibility
Dimana buruh dan pengusaha memiliki tanggung jawab untuk bersama – sama meningkatakan hasil produksi. Rasa tanggung jawab kedua belah pihak ini akan mendorong hasil produksi yang meningkat lagi.
Adapun yang dimaksud dengan Hubungan Perburuan Pancasila yaitu Peburuhan ini terjadi karena buruh di satu pihak manajemen pihak lain saling membutuhkan.karyawan adalah manusia, yang hakasasinya harus dilindungi hal tersebut berhungan dengan hubungan perburuhan pancasila. Hubungan perburuan pancasila menghendaki pula agar setiap persoalan yang terjadi antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sebagai tersirat dalam jiwa pancasila itu sendiri.
Bila terjadi ketidak-sekepakatan antar peburu dan manajemen buru mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antar mereka yaitu:
1. boikot ( untuk menolak membeli barang-barang hasil produksi),
2. pemogokan ( berhenti berkerja sehingga menurunkan kondisi perekonomian perusahaan),
3. penghasutan ( untuk mendukung pemogokan yang dilakukan ),
4. memperlambat kerja ( dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka atau mengurangi jumlah produkyang dihasilakan.
Hukum-Hukum yang mengatur perburuhan
Pada awal mulanya hukum perburuhan merupakan bagian dari hukum perdata yang diatur dalam BAB VII A Buku III KUHP tentang perjanjian kerja. Namun, pada perkembangannya tepatnya setelah Indonesia merdeka hukum perburuhan Indonesia mengalami perubahan dan penyempurnaan yang akhirnya terbitlah UU No. I Tahun1951 tentang berlakunya UU No. 12 Tahun 1948 tentang kerja, UU No. 22 Tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan, UU No. 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok ketenagakerjaan dan lain-lain.
Pejanjian Kerja Bersama (PKB)
Pada umumnya buruh dalam posisi lemeh, untuk mengatasinya manajemen harus dihadapi oleh para pburuh secara bersama-sama dengan mengadakan perjajian kerja bersama (Collective Labor Agreement).
Hak-hak Buruh
1. Besarnya gaji/upah minimal
2. Tujangan-tujangan yang harus diterima
3. Hak untuk mendapatkan santuna kecelakaan di temapt kerja
4. Hak untuk mendapat promosi dengan sistem penilaian yang adil
5. Hak untu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melelui program training yang diberiakan oleh perusahaan
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar kemauan sendiri
7. Besar pesangon
5. Mengapa para pekerja mendirikan serikat pekerja ?

5.Mengapa para pekerja mendirikan serikat pekerja
Serikat pekerja adalah Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen dibentuk secara sukarela dari, oleh dan untuk pekerja
Serikat pekerja
Para pekerja mendirikan suatu serikat pekerja bukan karena tanpa alasan , mereka membentuk itu karena mereka ingin hak mereka sebagai pekerja dapat terpenuhi , karena disamping mempunyai kewajiban mereka juga mempunyai hak , dan diantara hak mereka yaitu :
1 . Mendapatkan gaji yang layak
2 . Mendapatkan jaminan social
3 . Bekerja dengan tentram
4 . Mencapai kesejahteraan .
Alasan para pekerja mendirikan serikat pekerja adalah :
• Melindungi dan membela hak kepentingan kerja
• Memperbaiki kondisi-kondisi dan syarat-syarat kerja melalui perjanjian kerja bersana dengan manajemen/pengusaha
• Melindungi dan membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami kondisi sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK)
• Mengupayakan agar manajemen/pmgusaha mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat serikat pekerja sebelum membuat keputusan
Tapi pada saat ini , dengan adanya serikat kerja . para pekerja tidak memanfaatkan secara maksimal sarana tersebut , Karena kebanyakan dari mereka hanya menuntut hak , tapi tidak memperdulikan kewajibannya , Begitu pula sebaliknya banyak perusahaan yg menuntut untuk kerja dengan baik , tapi hak para pekerjanya tidak diperdulikan .

6.Perserikatan Saat Ini
Ada banyak serikat pekerja dalam berbagai bidang yang berbeda. Serikat pekerja tersebut dan digunakan untuk memungkinkan perlakuan yang sama pekerja. Pengusaha selalu ingin memaksimalkan keuntungan mereka dan mereka mencoba untuk memberikan sedikit untuk mendapatkan yang paling dalam kembali. Untuk alasan seperti inilah mengapa serikat terbentuk. Umumnya bos serikat ditunjuk atau disewa untuk melindungi hak-hak dan hak-hak karyawan. Bos serikat umumnya sangat mewakili demografi pekerja. Pemimpin karyawan perlu tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang adil bagi mereka dan ini adalah mengapa ia cenderung merupakan salah satu jenis tenaga kerja, seperti serikat guru.
Selain itu, serikat pekerja dapat menuntut pembebasan setiap karyawan yang tidak dapat membayar iuran yang diperlukan dan biaya, kecuali undang-undang hak-untuk-kerja. Jadi banyak untuk serikat pekerja pada umumnya dengan tatapan untuk tujuan universal. Tak seorang pun membayangkan posisi mereka akan terus hari ini ca didirikan pada keragaman dan kebebasan untuk memilih. Union pejabat perlu mengetahui dan mendapat informasi tentang banyak ekonomi dan sosial faktor yang akan dibawa untuk berdiri pada karyawan yang mencolok sebelum mereka membuat suatu kesimpulan dan. Big perusahaan kecil sama mulai terlihat lebih pada serikat pekerja secara keseluruhan dan bukan individu-individu yang membentuk serikat.

7.Hukum yang mengatur hubungan antara tenaga kerja dan manajer
-  Closed Shop Agreement
Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan)
-  Union shop agreement
Mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu              -  Open shop agreement                                                                                                                     Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja.

Sumber hukum perburuhan adalah sumber hukum material dan sumber hukum formil. Adapun sumber hukum materiil dari hukum perburuhan adalah pancasila. Sedangkan sumber hukum formil dari hukum perburuhan adalah :
~ Undang-Undang
~ Peraturan lain yang kedudukannya lebih rendah dari UU seperti PP,KEPPRES.
~ Kebiasaan Adalah tradisi yang merupakan sumber hukum tertua, sumber dari mana dikenal atau dapat digali sebagian dari hukum diluar undang-undang, tempat dimana
dapat menemukan atau menggali hukumnya
Kebiasaan bisa menjadi hukum apabila :
• Syarat materiil: adnya kebiasaan atau tingkah laku yang tetap atau di ulang.
• Syarat Intelektual: kebiasaan itu harus menimbulkan keyakinan umum bahwa
perbuatan itu merupakan kewajiban hokum.
• Adanya akibat hokum apabila hokum kebiasaan itu dilanggar.
• Putusan Panitia Penyelesaian Perselisihan Peburuhan baik daerah maupun pusat
• Perjanjian perburuhan, perjanjian kerja atau peraturan perusahaan

8.Bagaimana Serikat Pekerja Diorganisasikan dan Disahkan
Meski sudah 10 tahun disahkan, UU No 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja ternyata belum dapat mengakomodir para buruh atau pekerja untuk berorganisasi.Padahal, selain dituangkan dalam UU Serikat Pekerja, hak untuk berserikat, berkumpul, maupun menyatakan pendapat juga diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Menurut Wakil Ketua Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Timboel Siergar, perundang-undangan yang berlaku saat ini, masih memungkinkan perusahaan untuk mengakali SP/SB.
"Antara lain adalah dengan membuat serikat pekerjan tandingan," tuturnya dalam diskusi "Refleksi 10 Tahun SP/SB: Kebebasan Tanpa Hak" yang diadakan TURC, di Gedung YTKI.Berdasarkan survey yang ia lakukan terhadap 124 buruh, ditemukan bahwa ada 41% responden yang mengaku di perusahaannya hanya memiliki satu SP/SB. Sedangkan 47% responden mengaku di perusahaannya memiliki dua SP/SB, 9% responden mengaku memiliki tiga buah SP/SB, dan 4% mengaku memiliki 4 SP/SB.Menurut Wakil Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Sofyan, permasalahan pada sebuah serikat telah dimulai jauh sebelum negeri ini merdeka. Buruh maupun perserikatannya kerap dimanfaatkan untuk kepentingan pihak manajemen.


SUMBER : WWW.SHIDDIQ.COM

II. MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

B. Tugas Pokok Manejemen Keuagan
Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

C. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

1. Peran dan tanggung jawab menajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan :

1. Mengambil keputusan investasi (investment decision)’. Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilaipaling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.

• Penganggaran Modal
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
- Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
- Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
- Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
A.Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B.Review dan analisa.
C.Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D.Implementasi
E.Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.

• Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan

• Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
• Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya.

• Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
• Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
 
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.

• Metode net presen value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
• Metode profibality index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan.
• Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.

2. Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan merupakan sebuah rencana yang berisi hasil analisis dan proyeksi kejadian ekonomi di masa datang kemungkinan berdampak pada keuangan perusahaan. Sejak mengalami krisis moneter tahun 19998 diikuti dengan krisis global pada akhir tahun 2008, tahap merencanakan keuangan perusahaan satu tahun kedepan atau lebih menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Turbulensi ekonomi dan bisnis yang sulit diprediksi membuat hasil estimasi menjadi biasa. Dapatlah dibayangkan apabila rencana kita sangat jauh berbeda dengan kondisi actual yang dihadapi maka kita tidak akan dapat melakuka upaya-upaya antisipasi. Dampak akhir kondisi ini adalah perusahaan akan mengikuti tern yang berlangsung. Bila tren global mengarah pada kebangkrutan, maka usaha juga akan mengikuti pola yang sama.

Variabel maka yang berpengaruh pada uasaha kecil menengah dibedakan menjadi variabel makro umum dan spesifik. Variabel makro yang secara general akan memberikan dampak pada usaha dari jenis industri manapun adalah laju inflasi dan perubahaan pola permintaan konsumen. Laju inflasi secara langsung akan memengaruhi daya beli masyarakat. Makin tinggi inflasi suatu Negara, makin lemah daya beli masyarakat. Demikian pula sebaliknya, makin rendah laju inflasi. Sering kali dikatakan ekonomi bergairah. Variabel makro spesifik yang memengaruhi usaha berbeda-beda, bergantung pada jenis industri tempat perusahaan beroperasi. Bila usaha sangat bergantung pada nilai tukar mata uang asing maka fluktuasi nilai tukar merupakan variabel yang layak diprediksi pergerahannya.

Setelah memprediksi factor-faktor yang berpotensi memberikan dampak pada kelangsungan usaha dimasa, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keuangan masa depan yang dikenal dengan istilah Pro Forma Financial statement. Laporan ini adalah laporan yang disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang yang disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang waktu satu sampai lima tahun kedepan. Semakin akurat prediksi faktor-faktor yang dimaksud, maka Pro Forma Financial statement dapat menjadi gambaran yang jelas bagi kelangsungan usaha dimasa depan.

Pro forma Financial statement digunakan juga sebagai lampiran saat perusahaan mengajukan kredit ke lembaga keuangan dalam hal ini bank. Beberapa bank mensyarakatkan pro forma financial statement minimum tiga tahun saat kita menjukan kredit usaha. Meski laporan ini bersifat estimasi namun tingkat keakuratannya harus tetap stabil. Artinya untuk memperoleh pro formasial statement yang akurat hendaknya mempertimbangkan segala faktor dengan lebih akurat juga. Seperti memperimbangkan pola permintaan masa depan dengan lebih saksama dengan memperhitungkan kemungkinan pergeseran minat beli konsumen. Selain itu, pertimbangan business life cyle dan product life cycle akan turut berguna dalam meningkatkan akurasi.

Perencanaan keuangan merupakan sebuah proses pengelolaan keuangan yang dimiliki untuk mendapat kepuasan keluarga atau pribadi dimasa mendatang. Alfest (2007,5) mendefinisikan Personal Finance yaitu the study of how people develop the cash flows necesscry to support their operations and provide for their well-being. Konsep ini juga memberikan pengertian sangat luas yaitu bagaimana seseorang atau keluarga dapat membiayai kehidupannya sehingga kehidupan dapat berlangsung dari arus kas yang diperoleh. Konsep ini jga memberikan arti yang tersirat bahwa kelurga atau seseorang bias hidup baik sekarang dan masa mendatang dengan arus kas.
Kapoor, Dlabay dan Hughes (2004) menyatakan empat keuntungan perencanaan keuangan yaitu:
a). Peningkatan efektivitas dalam memperoleh, menggunakan dan proteksi sumber keuangan sepaqnjang hidupnya.
b). Peningkatan pengendailian keuangan dengan menghindari utang yang berlebih, kemampuan tidak bias mebayar utang atau bangkrut dan ketergantungan pada pihak lain untuk terjaminnya ekonomi keluarga/perorengan.
c). Memperbaiki hunungan pribadi dan hasil perencanaan keuangan yang lebih baik dan efektifvitas keputusan keuangan.
d). Adanya kebebasa keragu-raguan keuangan dengan melakukan antisipasi pengeluaran dan pandangan yang luas di masa mendatangdan tercapainya tujuan ekonomi yang telah direncanakan.

1.Tahapan perencanaan keuangan
Dalam melakukan proses perencanaan keuangan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dan masing-masing ahli mempunyai tahapan tersendiri, kapoor, Diabay, dan Hughes (2004) menyatakan ada enam tahap proses perencanaan keuangan yaitu:
- Penetuan posisi saat ini
- Penentuan tujuan keuangan
- Indentifikasi alternatif
- Pelaksanaan rencana tindakan financial
- Mereview dan merevisi perencanaan keuangan

2.Penentuan posisi saat ini
Penentuan posisi saat ini merupakan awal dari sebuah proses perencanaan keuangan, karena posisi ini merupakan titik awal untuk kelanjutan berikutnya. Posisi saat ini dimaksudkan yaitu posisi asset dan utang keluarga atau perorangan. Pada situasi ini, keluarga harus melakukan pencatatan dan mengkaji ulang seluruh asset dan utang yang dimiliki. Keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar asset yang dimiliki keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar aset yang dimiliki serta utang kepada pihak lain supaya dalam membuat proyeksi ke masa mendatang lebih mudah dan terarah.

3.Pengumpulan data dan penetuan tujuan keuangan
Tahap selanjutnya menentukan tujuan keuangan dan sekaligus mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Pada tahap kekeluarga harus menguraikan atau mengungkapkan keinginannya dimasa mendatang supaya bisa membuat rencana yang diinginkan. Dalam menetukan tujuan keuangan keluarga, maka dicoba membuat beberapa alternatif yang mungkin bisa ditempuh. Misalkan anak ingin sekolah ke perguruan tinggi disuatu tempat yang selalu keinginan semua orang dan masa pensiun yang lebih enak dan baik. Untuk tujuan ini maka dikumpulkan data baik dari keluarga sendiri maupun dari luar keluarga. Data biaya pendidikan dan tempat tinggal anak dikemudian hari bisa dikumpulkan sesuai dengan tujuan tersebut. Diskusi yang mendalam sangat dibutuhkan supaya mendapatkan tujuan keuangan yang jelas.

4.Pengembangan dan analisis data
Tahap berikutnya merupakan kelanjutan dari penentuan tujuan keuangan dan pengumpulan data yaitu melakukan pengembangan dan analisis data yang dimiliki. Bila tujuan keuangan yang diinginkan tidak bisa terpenuhi, maka harus dibuat alternatif tujuan keuangan yang bisa memenuhi. Berarti keluarga juga bisa melakukan alternatif tujuan keuangan dengan merencanakan diluar yang sebelumnya diinginkan.

5.Membuat implementasi dalam bentuk perencanaan
Pada tahap ini, keluarga sudah mulai membuat perencanaan keuangan yang sudah tetap dan akan dilakukan. Artinya keluarga sudah menentukan tujuan keuangan dan mulai membuat rencananya. Implementasi rencana tersebut dibuat dalam bentuk proyeksi beberapa tahun ke depan. Periode rencana bukan lima tahun atas sepuluh tahun mendatang, tetapi umur sisa sampai pada tahap berhenti bekerja dan mulainya pensiun.
Dalam tahap ini direncanakan pengeluaran setiap bulannya selama periode yang telah ditentukan besar-besaran dana darurat, simpanan untuk masa pensiun, simpanan untuk pendidikan dan penentuan warisan. Rencana ini dibuat dalam sebuah buku dan dapat disebut buku manual sebagai pasukan untuk melakukan revisi dan evaluasi di masa mendatang.

6.Memonitor dan mengevaluasi serta merevisi rencana keuangan
Pada tahap ini, keluarga selalu melakukan evaluasi dengan memakai patokan rencana yang sudah dibuat. Bila ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, maka dicari penyebabnya. Kalau rencana ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka perlu melakukan revisi dan perlu diskusi yang mendalam supaya rencana tersebut tercapai. Para keluarga tidak perlu merasa kecil hati bila belum bisa memenuhi. Tetapi, ketekunan dan konsistennya keluarga, maka rencana yang dibuat tersebut akan memenuhi dan memuaskan keluarga.

7.Elemen perencanan keuangan
Perencanaan keuangan mempunyai beberapa elemen yang akhirnya digabung menjadi suatu perencanaan keuangan. Elemen perencanaan keuangan tersebut sebagai-bagian yang terpisah dari seluruh perencanaan keuangan keluarga atau perorangan. Adaupunn elemen perencanaan keuangan tersebut yaitu:
- Perencanaan arus kas
- Perencanaan dana darurat
- Perencanaan investasi
- Perencanaan dana pensiun
- Perencanaan warisan
- Perencanaan pendidikan
- Perencanaan perpajakan

Sumber : www.id.wikipedia.org

I. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

Sumber : www.google.com

Konsep Dasar :
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
Lebih singkatnya apabila kita disuruh memilih akan menerima uang saat ini atau seminggu kedepan, kita past akan memilih untuk diambil saat ini kan? Karena nilai yang kita dapat saat ini dengan seminggu kedepan tentu akan sangat berbeda nilai waktu uangnya.

Contoh 1 :
Uang sekarang Rp 45.000,- nilainya akan sama dengan Rp45.000 pada akhir  kalau kita tidak memperhatikan nilai waktu uang, maka nilai uang
àtahun  sekarang adalah lebih tingi dari pada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan.
Jadi bukan nilai uangnya yang berbeda melainkan nilai waktu dari uangya, akan lebih terasa manfaatnya saat membutuhkannya tahun ini daripada tahun depan.
Contoh 2 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada Rp 30.000 pada akhir tahun depan, kenapa :
1. Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2. Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.
Oleh karena itu, seseoraang akan lebih menyukai menerima uang segera daripada ditunda kemudian hari dan ia akan mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah uang yang sama pada masa yang akan datang. Ia akan memegang prinsip bahwa jumlah uang yang akan datang harus lebih daripada jumlah sekarang.Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor).Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound factor).
ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang

A.Nilai yang akan datang
Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Rumus= fvn = PV (1+i)
 Fvn= PV (FVIFN)
FVI a dapat dilihat pada lampiran Tabel A.3
Jika bunga dimajemukan lebih dari 1 kali dalam setahun:
mxn
FVn = PV  ( I + M)
m= frekuensi pemajukan dalam setahun
n= jangka waktu

B.Nilai sekarang
Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.Sebernanya hanya kebalikan dari nilai mendatang. Anggaplah, PT A akan menerima uang sebernanya Rp133,10 pada akhir tahun ke 3 mendatang. Bila tingkat bunga 10% pertahun dan besarnya tetap selama tiga tahun ke depan, berapa nilai uang sebesar Rp133,10 itu jika diterima diawal tahun sekarang? Untuk menjawabnya. Tempatkanlah 133,1 diangka 3 garis waktu.
      ?                               133,1
          0         1         2        3
Dikaitkan kembali dengan kasus PT A yang pertama (lihat subbab 4.1) secara intuitif tentu kita sudah dapat menduga bahwa nilai sekarang (awal tahun ke1) dari Rp133,10 adalah Rp100,00 Hasil itu diperoleh dengan menggunakan rumus PV atau table keuangan A-1
Rumus PV                                 n
PV = P x      1         = P x (1+K)  - PxPVIfxn
                 n
 (1xh)
PVn   = nilai sekarang pada tahun ke-n
PVIF = Present value interest factor (faktornya PV)
Dengan menggunakan  rumus PV, nilai sekarang dari Rp133,10 yang akan diterima tiga tahun mendatang pada tingkat bunga 10% adalah Rp100,00
                -3
          (1333,10 x (1+10%)
Tabel keuangan PV (Tabel A-1)
Lihat table keuangan A-1 pada bagian belakang buku ini untuk tingkat bunga 10% dan tahun k 3 diperoleh angka PVIF sebesar 0,7513. selanjutnya, kita tinggal menghasilkannya dengan jumlah sebesar Rp133,10 diperoleh hasil besar Rp100,00 (133,10 x 0,7513)
C. Nilai sekarang dari suatu anuitas
Contoh.
Misalnya, saudara ditawarkan 2 alternatif
- Menerima uang tunai sekarang sebesar $200,00 atau
- Menerima setiap tahun $100,00 selama 3 tahun berturt-turut Alternatif nama yang akan anda pilih?
Diketahui tingkat bunga bank 5% pertahun
Jawab
Akhir tahun
1   2    3


                    $100,00   = $95,238
                                        2
                   (1 + 0,05)
      $100,00    = $90,703
             2
           (1 +0,05)  $100,00     
                 = $86,384
             2
          (1 + 0,05)
PV + $ 272,325 VSPV = $200                   pilihan alternative

Rumus                            1                            2                                      n
      1   
PVAn = PMT                  + PMT        1        + . . . . . PMT         1
    1+ I                       1+ I                                  1 + I

        
                           1 –    1    n
                              (1 + I)                     
PVAn = PMT                                                           
                                     1





 1 – (1+I)    + PVIFAn


                                       i
PVAn = PMT ( PVIFAn  )


                                                                                           

PVIFAn dapat dilihat pada lampiran Tabel A-2
D.    Nilai yang akan datang dari suatu Anuitas
Rangkaian pembayaran uang yang tetap jumlahnya selama jangka waktu tertentu yang setiap pembayaran terjadi pada akhir tahun.
Ada 2 jenis anuitas, yakni ordinary annuity dan annuity due.
a). Ordinary annuity adalah cash flow terjadi pada akhir periode
b). Annuity due adalah cash flow terjadi pada awal periode
Contoh
Seseorang menabung setiap tahun sebesar $100,00 selama 3 tahun dengan suku bunga 5% pertahun. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama, pembayaran kedua pada akhir tahun kedua, dan pembayaran ketiga pada akhir tahun ketiga. Berapa jumlah tabungan selama 3 tahun?
Jawab
Akhir tahun ke

0         1              2                    3
 $100,00     $100,00           $100,00 = 100 (1,05) 0





                                                                 $105,00 = 100 (1,05) 1

                                                                 $110,25 = 100 (1,05) 2
                                                                 $ 315,25
Rumus
 n                      0                    1                    2                                   n+I      
FVA  = PMT (1+I ) + PMT (1+I) + PMT (1+I) + . . . . . . + PMT (1+I)
         n-1
(1+I)
FVn + PM +            1

            1      
     FVn= PM + ( FVIFAn  )

FIVFAn dapat dilihat pada lampiran Tabel A-4
Keterangan
PMT = payment/pembayaran periodic
I        = tingkat bunga
n       = lama annuita
Amortisasi pinjaman adalah suatu pinjaman yang dibayar kembali dengan jumlah pembayaran yang sama sebesar setiap periode selama jangka waktunya.
Contoh
Suatu perusahaan meminjam $1.000,00 yang akan dikembalikan dengan3 pembayaran yang sama besar pada akhir setiap tahun selama 3 tahun, kreditor akan menerima bunga 6% atas saldo pinjaman yang dibayar pada pada awal setiap periode
Pertanyaan
a.       Berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut setiap tahunnya?
b.      Buat skedul amortisasi pinjamannya!
Jawab

0         6%    1            2           3
$100,00     PMT     PMT      PMT

PVA  =   PMT        PMT         PMT
        1              2             3 
                  (1+I)       (1+I)       (1+I)
        
                       6%  
= PMT   PVIFA      3thn

$1.000,00 = PMT (2,6730)            PMT $1.000,00   = $374,11
                                              $2,6790    
 
Dapat dilihat pada lampiran Tabel A-2
Sekdul Amorlisasi Pinjaman

Jumlah Awal
Pembayaran (pokok pinjaman + bunga)
Bunga
Pembayaran Pokok
Saldo Tersisa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
$1.000,00
$974,11
$60,00
$314,11
$685,89
$685,89
$374,11
$41,15
$332,86
$352,93
$352,83
$374,11
$21,18
$352,93
$0

$1.122,3
$122.33
$1.000,00