1. Definisi
Akuntansi
A. Menurut American Accounting Association (AAA)
Accounting is the process of identifiying, measuring and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information. Akuntansi adalah proses pengidentifikaasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang helas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
A. Menurut American Accounting Association (AAA)
Accounting is the process of identifiying, measuring and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information. Akuntansi adalah proses pengidentifikaasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang helas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
B. Menurut American Institute
of certified public accountants (AICPA)
Accounting is the art of recording, classifiying anad summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in part at leat, of financial character, and interpreting the results there of. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasab yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Kuntansi adalah proses pengidentifikasian/penganalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi.
• Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keptusan bagi pihak yang memerlukan.
Accounting is the art of recording, classifiying anad summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in part at leat, of financial character, and interpreting the results there of. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasab yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Kuntansi adalah proses pengidentifikasian/penganalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi.
• Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keptusan bagi pihak yang memerlukan.
2.Fungsi akuntansi
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
a.
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b.
Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c.
Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah
ditetapka oleh
perusahaan.
d.
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga .
Dari
Fungsi – fungsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi berfungsi
untuk mengumpulkan dan menyimpan data yang kemudian diproses menjadi sebuah
laporan keuangan yag nantinya digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengambil keputusan .
3.Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap akuntansi
1.
Pihak Internal
Pihak
internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah
pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk
mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat
posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk
kanntor cabang baru atau tidak.
2.
Pihak Eksteral / External
a.
Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b.
Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c.
Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d.
Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e.
Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
4.PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya
5.Pengertian
laporan keuangan dan isi laporan keuangan
laporan keuangan ialah
laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu
tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis
laporan yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan
neraca. Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan
laporan keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan
sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan
keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan
perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan
perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba
ditahan.
Laporan
keuangan berisi tentang :
1 .
Posisi harta , utang dan modal
2 .
Kinerja suatu perusahaan
3.
Perubahan posisi keuangan
Adapun
laporan keuangan menurut PSAK terdapat 5 laporan , yaitu :
1). Neraca
Neraca atau sering
disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan
aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu seperti pada 31 desember.
Judul suatu neraca
terdiri atas
- Nama organisasi atau perusahaan
- Nama laporan
- Tanggal neraca
Badan atau isi
laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban dan modal. Hal yang
paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva
selalu sama dengan jumlah passive (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini
biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan
yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada
sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah
kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.
Hubungan ini dapat dinyatakana dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Aktiva = Kewajiban +
modal
|
Sekarang marilah
kita bahas masing-masing elemen neraca.
a.Aktiva
Aktiva adalah
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut harta perusahaan
bisa bermacam-macam. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah,
gedung dan mesin. Ada pula yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut
piutang dagang dan ada pula yang berbentuk pembayaran dimuka (uang muka) atas jasa
tertentu yang akan baru diterima di masa yang akan datang seperti premi
asuransi dibayar di muka. Untuk memudahkan pembaca laporan biasanya aktiva
dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai
dengan aktiva lancer (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan di
ikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin
dan sebagainya).
b.Kewajiban
Kewajiban adalah
utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu di
masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para
kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan
saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti
utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka
pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka
panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang
obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun dimasa
yang akan datang.
c.Modal
Modal dicantumkan
dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik
perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan
aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Dengan
demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atsa aktiva setelah dikurangi
kewajiban kepada para kreditur.
2). Laporan Laba Rugi
Tujuan utama
perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud
untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu
tertentu. Dengan kata lain, laporan laba-rugi menggambarkan keberhasilan atau
kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi
perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan
lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba,
dari bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka
perusahaan menderita rugi. Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri
atas: nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan. Isi laporan laba rugi
terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: pendapatan, biaya dan laba atau rugi.
Pendapatan adalah
aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil
penjualan barang atau pemberian jasa.
Biaya adalah harga
pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan
pendapatan.
Laba (atau rugi)
adalah selisih lebih (atas kurang) antara pendapatan dengan biaya.
3).Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi
perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadapa modal pemilik.
Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal
pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, makan modal pemilik menjadi
berkurang. Maodal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi
yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan
untuk keperluan pribadi.
Dengan demikian
modal pemilik akan bertambah:
- Karena adanya tambahan investasi oleh
pemilik
- Karena perusahaan mendapat laba.
Di lain pihak modal
pemilik akan berkurang:
- Karena pemilik
melakukan pengambilan hartaperusahaan untuk keperluan pribadi (disebtu
pengambilan prive).
- Karena perusahaan
menderita rugi.
Informasi tentang
perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut
laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi
penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Laporan perubahan
modal sering disebut sebagai “jembata” antara laporan laba-rugi dengan neraca.
Seperti telah ditunjukan di atas, data laba atau rugi yang tercantum dalam
laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang tercantum dalam
neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam laporan
perubahan modal. Laporan keuangan seperti telah diuraikan di atas berhubungan
erat satu sama lain.
4). Laporan Arus Kas
Laporan arus kas
menghubungkan antara 2 neraca dengan laporan laba/rugi periode terakhir yang
dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang dihasilkan perusahaan dan untuk
apa saja uang kas tersebut telah digunakan.
Dalam laporan arus
kas, aktivitas-aktivitas dalam kas dibagi menjadi:
- Arus kas dari aktivitas operasi (Cash Flow
From Operating Activity).
- Arus kas dari aktivitas investasi (Cash
Flow From Operating Activity).
- Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash
Flow From Investing).
6.Bentuk
neraca dan laporan laba/rugi
Neraca adalah laporan
keunagan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisis keuangan
pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
A. Komponen Neraca
Aktiva terdiri atas :
• Aktiva
• Investasi
• Aktiva Tetap
• Aktiva Tidak Berwujud
• Aktiva lain-lain
A. Komponen Neraca
Aktiva terdiri atas :
• Aktiva
• Investasi
• Aktiva Tetap
• Aktiva Tidak Berwujud
• Aktiva lain-lain
Kewajiban/utang/passiva
terdiri atas :
• Kewajiban lancar/jangka pendek
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain
Ekuitas/modal terdiri atas :
• Modal
• Modal saham
• Simpanan pokok
• Kewajiban lancar/jangka pendek
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain
Ekuitas/modal terdiri atas :
• Modal
• Modal saham
• Simpanan pokok
Bentuk
– bentuk Neraca :
Secara
umum bentuk neraca dapat disusun dalam dua bentuk yaitu:
1 .
Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan
atau sebelah menyebelah.
2 .
Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu
menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian
bawahnya.
Bentuk
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (profit and loss statement) adalah
laporan keuangan yang memberikan informasi keberhasilan yang dicapai atau
kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya
selama jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.
Laporan
Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.
Bentuk Single Step atau Langsung
Semua
pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian
semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah
pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi
bersih.
2.
Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan
dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga
beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan
dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan
kemudian.
7.Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan
informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan
kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan
kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg
terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam
memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh
kas dan setara kas.
SUMBER : WWW.GOOGLE.COM