A.
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen
Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan.
Penjelasan
Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
B. Tugas
Pokok Manejemen Keuagan
Tugas-tugas
dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
C. Tujuan
Manajemen Keuangan
Tujuan
dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu
perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin.
1. Peran dan
tanggung jawab menajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung
jawab manajer keuangan :
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision)’. Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilaipaling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan
tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh
perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
• Penganggaran Modal
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
- Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
- Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
- Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara
dalam membuat membuat penganggaran modal :
A.Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B.Review dan analisa.
C.Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D.Implementasi
E.Mengumpulkan umpan balik atau feedback
A.Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B.Review dan analisa.
C.Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D.Implementasi
E.Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Istilah-istilah
dalam capital budgeting :
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.
•
Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap
terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
• Metode
penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
• Arus kas
masuk
Arus kas
yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan
bunga, dan penerimaan operasi lainnya.
• Metode
average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
• Metode
masa pengembalian investasi
Metode ini
mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang
digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya
menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan
sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback
umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan
diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama
diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20
juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun.
Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6
juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam
waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu
lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang
lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya
menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat
mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun
demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap
penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem
likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
• Metode net
presen value
Metode ini
menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di
masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan
tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
• Metode
profibality index
Metode ini
menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di
masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka
diannggap menguntungkan.
• Metode
internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.
2. Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan merupakan sebuah rencana yang berisi hasil analisis dan proyeksi kejadian ekonomi di masa datang kemungkinan berdampak pada keuangan perusahaan. Sejak mengalami krisis moneter tahun 19998 diikuti dengan krisis global pada akhir tahun 2008, tahap merencanakan keuangan perusahaan satu tahun kedepan atau lebih menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Turbulensi ekonomi dan bisnis yang sulit diprediksi membuat hasil estimasi menjadi biasa. Dapatlah dibayangkan apabila rencana kita sangat jauh berbeda dengan kondisi actual yang dihadapi maka kita tidak akan dapat melakuka upaya-upaya antisipasi. Dampak akhir kondisi ini adalah perusahaan akan mengikuti tern yang berlangsung. Bila tren global mengarah pada kebangkrutan, maka usaha juga akan mengikuti pola yang sama.
Perencanaan keuangan merupakan sebuah rencana yang berisi hasil analisis dan proyeksi kejadian ekonomi di masa datang kemungkinan berdampak pada keuangan perusahaan. Sejak mengalami krisis moneter tahun 19998 diikuti dengan krisis global pada akhir tahun 2008, tahap merencanakan keuangan perusahaan satu tahun kedepan atau lebih menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Turbulensi ekonomi dan bisnis yang sulit diprediksi membuat hasil estimasi menjadi biasa. Dapatlah dibayangkan apabila rencana kita sangat jauh berbeda dengan kondisi actual yang dihadapi maka kita tidak akan dapat melakuka upaya-upaya antisipasi. Dampak akhir kondisi ini adalah perusahaan akan mengikuti tern yang berlangsung. Bila tren global mengarah pada kebangkrutan, maka usaha juga akan mengikuti pola yang sama.
Variabel maka yang
berpengaruh pada uasaha kecil menengah dibedakan menjadi variabel makro umum
dan spesifik. Variabel makro yang secara general akan memberikan dampak pada
usaha dari jenis industri manapun adalah laju inflasi dan perubahaan pola
permintaan konsumen. Laju inflasi secara langsung akan memengaruhi daya beli
masyarakat. Makin tinggi inflasi suatu Negara, makin lemah daya beli
masyarakat. Demikian pula sebaliknya, makin rendah laju inflasi. Sering kali
dikatakan ekonomi bergairah. Variabel makro spesifik yang memengaruhi usaha
berbeda-beda, bergantung pada jenis industri tempat perusahaan beroperasi. Bila
usaha sangat bergantung pada nilai tukar mata uang asing maka fluktuasi nilai
tukar merupakan variabel yang layak diprediksi pergerahannya.
Setelah memprediksi
factor-faktor yang berpotensi memberikan dampak pada kelangsungan usaha dimasa,
langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keuangan masa depan yang dikenal
dengan istilah Pro Forma Financial statement. Laporan ini adalah laporan yang
disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang yang disusun
dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang waktu satu sampai lima
tahun kedepan. Semakin akurat prediksi faktor-faktor yang dimaksud, maka Pro
Forma Financial statement dapat menjadi gambaran yang jelas bagi kelangsungan
usaha dimasa depan.
Pro forma Financial
statement digunakan juga sebagai lampiran saat perusahaan mengajukan kredit ke
lembaga keuangan dalam hal ini bank. Beberapa bank mensyarakatkan pro forma
financial statement minimum tiga tahun saat kita menjukan kredit usaha. Meski
laporan ini bersifat estimasi namun tingkat keakuratannya harus tetap stabil.
Artinya untuk memperoleh pro formasial statement yang akurat hendaknya
mempertimbangkan segala faktor dengan lebih akurat juga. Seperti
memperimbangkan pola permintaan masa depan dengan lebih saksama dengan
memperhitungkan kemungkinan pergeseran minat beli konsumen. Selain itu,
pertimbangan business life cyle dan product life cycle akan turut berguna dalam
meningkatkan akurasi.
Perencanaan
keuangan merupakan sebuah proses pengelolaan keuangan yang dimiliki untuk
mendapat kepuasan keluarga atau pribadi dimasa mendatang. Alfest (2007,5)
mendefinisikan Personal Finance yaitu the study of how people develop the cash
flows necesscry to support their operations and provide for their well-being.
Konsep ini juga memberikan pengertian sangat luas yaitu bagaimana seseorang
atau keluarga dapat membiayai kehidupannya sehingga kehidupan dapat berlangsung
dari arus kas yang diperoleh. Konsep ini jga memberikan arti yang tersirat
bahwa kelurga atau seseorang bias hidup baik sekarang dan masa mendatang dengan
arus kas.
Kapoor, Dlabay dan
Hughes (2004) menyatakan empat keuntungan perencanaan keuangan yaitu:
a). Peningkatan efektivitas dalam memperoleh,
menggunakan dan proteksi sumber keuangan sepaqnjang hidupnya.
b). Peningkatan pengendailian keuangan dengan
menghindari utang yang berlebih, kemampuan tidak bias mebayar utang atau
bangkrut dan ketergantungan pada pihak lain untuk terjaminnya ekonomi
keluarga/perorengan.
c). Memperbaiki hunungan pribadi dan hasil
perencanaan keuangan yang lebih baik dan efektifvitas keputusan keuangan.
d). Adanya kebebasa keragu-raguan keuangan
dengan melakukan antisipasi pengeluaran dan pandangan yang luas di masa
mendatangdan tercapainya tujuan ekonomi yang telah direncanakan.
1.Tahapan perencanaan keuangan
Dalam melakukan
proses perencanaan keuangan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dan
masing-masing ahli mempunyai tahapan tersendiri, kapoor, Diabay, dan Hughes
(2004) menyatakan ada enam tahap proses perencanaan keuangan yaitu:
- Penetuan posisi saat ini
- Penentuan tujuan keuangan
- Indentifikasi alternatif
- Pelaksanaan rencana tindakan financial
- Mereview dan merevisi perencanaan keuangan
2.Penentuan posisi saat ini
Penentuan posisi
saat ini merupakan awal dari sebuah proses perencanaan keuangan, karena posisi
ini merupakan titik awal untuk kelanjutan berikutnya. Posisi saat ini
dimaksudkan yaitu posisi asset dan utang keluarga atau perorangan. Pada situasi
ini, keluarga harus melakukan pencatatan dan mengkaji ulang seluruh asset dan
utang yang dimiliki. Keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar asset
yang dimiliki keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar aset yang
dimiliki serta utang kepada pihak lain supaya dalam membuat proyeksi ke masa
mendatang lebih mudah dan terarah.
3.Pengumpulan data dan penetuan tujuan
keuangan
Tahap selanjutnya
menentukan tujuan keuangan dan sekaligus mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan. Pada tahap kekeluarga harus menguraikan atau mengungkapkan
keinginannya dimasa mendatang supaya bisa membuat rencana yang diinginkan.
Dalam menetukan tujuan keuangan keluarga, maka dicoba membuat beberapa
alternatif yang mungkin bisa ditempuh. Misalkan anak ingin sekolah ke perguruan
tinggi disuatu tempat yang selalu keinginan semua orang dan masa pensiun yang
lebih enak dan baik. Untuk tujuan ini maka dikumpulkan data baik dari keluarga
sendiri maupun dari luar keluarga. Data biaya pendidikan dan tempat tinggal
anak dikemudian hari bisa dikumpulkan sesuai dengan tujuan tersebut. Diskusi
yang mendalam sangat dibutuhkan supaya mendapatkan tujuan keuangan yang jelas.
4.Pengembangan dan analisis data
Tahap berikutnya
merupakan kelanjutan dari penentuan tujuan keuangan dan pengumpulan data yaitu
melakukan pengembangan dan analisis data yang dimiliki. Bila tujuan keuangan
yang diinginkan tidak bisa terpenuhi, maka harus dibuat alternatif tujuan
keuangan yang bisa memenuhi. Berarti keluarga juga bisa melakukan alternatif
tujuan keuangan dengan merencanakan diluar yang sebelumnya diinginkan.
5.Membuat implementasi dalam bentuk
perencanaan
Pada tahap ini,
keluarga sudah mulai membuat perencanaan keuangan yang sudah tetap dan akan
dilakukan. Artinya keluarga sudah menentukan tujuan keuangan dan mulai membuat
rencananya. Implementasi rencana tersebut dibuat dalam bentuk proyeksi beberapa
tahun ke depan. Periode rencana bukan lima tahun atas sepuluh tahun mendatang,
tetapi umur sisa sampai pada tahap berhenti bekerja dan mulainya pensiun.
Dalam tahap ini direncanakan
pengeluaran setiap bulannya selama periode yang telah ditentukan besar-besaran
dana darurat, simpanan untuk masa pensiun, simpanan untuk pendidikan dan
penentuan warisan. Rencana ini dibuat dalam sebuah buku dan dapat disebut buku
manual sebagai pasukan untuk melakukan revisi dan evaluasi di masa mendatang.
6.Memonitor dan mengevaluasi serta merevisi
rencana keuangan
Pada tahap ini,
keluarga selalu melakukan evaluasi dengan memakai patokan rencana yang sudah
dibuat. Bila ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan,
maka dicari penyebabnya. Kalau rencana ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka
perlu melakukan revisi dan perlu diskusi yang mendalam supaya rencana tersebut
tercapai. Para keluarga tidak perlu merasa kecil hati bila belum bisa memenuhi.
Tetapi, ketekunan dan konsistennya keluarga, maka rencana yang dibuat tersebut
akan memenuhi dan memuaskan keluarga.
7.Elemen perencanan keuangan
Perencanaan
keuangan mempunyai beberapa elemen yang akhirnya digabung menjadi suatu perencanaan
keuangan. Elemen perencanaan keuangan tersebut sebagai-bagian yang terpisah
dari seluruh perencanaan keuangan keluarga atau perorangan. Adaupunn elemen
perencanaan keuangan tersebut yaitu:
- Perencanaan arus kas
- Perencanaan dana darurat
- Perencanaan investasi
- Perencanaan dana pensiun
- Perencanaan warisan
- Perencanaan pendidikan
- Perencanaan perpajakan
Sumber : www.id.wikipedia.org
Sumber : www.id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar